Bali kini menjadi saksi lahirnya inovasi baru dalam pengelolaan wakaf dengan hadirnya Klinik Wakaf. Klinik berbasis wakaf ini resmi diluncurkan melalui soft launching yang merupakan hasil kolaborasi antara Nazhir Dompet Sosial Madani (DSM) Bali, Nazhir Yayasan Membangun Keluarga Utama, serta Perhimpunan Baitul Maal wat Tamwil (PBMT) Indonesia.
-
Wakaf Qur’an, Tebar Pahala Sepanjang ZamanSedekahGo
Rp 1.700.000terkumpulJ H D 1+∞ -
WAKAF TANAH PEMBANGUNAN PONDOK PESANTREN ASH SYIFA AL KHOERIYAH TASIKMALAYASultonasir
Rp 29.250terkumpulA∞ -
SEDEKAH AL QUR'ANLAZ Senyum Dhuafa
Rp 14.250terkumpulD10 bulan, 10 hari lagi -
Wakaf Uang: Pahala Abadi, Manfaat Tak TerbatasSedekahGo
Rp 693.741terkumpulH M A 9+∞
Momentum Penting bagi Wakaf Produktif
Peluncuran Klinik Wakaf menjadi tonggak bersejarah dalam pengembangan wakaf produktif di tengah masyarakat multikultural. Ketua Umum PBMT, Dra. Hj. Mursida Rambe, menegaskan bahwa ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi Islam di Indonesia. Menurutnya, kehadiran klinik ini tidak hanya bermanfaat bagi umat Islam, tetapi juga menjadi kontribusi nyata terhadap pembangunan sosial-ekonomi masyarakat secara luas.
“Kami berharap soft launching ini bisa membangkitkan semangat rekan-rekan BMT di seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan potensi wakaf produktif. Ini adalah langkah awal yang dapat membuka peluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mursida.
Wakaf Produktif yang Inklusif dan Universal
Ketua Divisi Humas, Sosialisasi, dan Literasi Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dr. KH. Agus Priyatno, turut memberikan pandangannya mengenai perkembangan wakaf di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa selama ini wakaf lebih dikenal melalui tiga elemen utama, yaitu madrasah, makam, dan mushola. Namun, kehadiran Klinik Wakaf di Bali yang mayoritas penduduknya non-Muslim menunjukkan bahwa wakaf produktif dapat diterapkan secara inklusif dan universal.
“Di tengah minoritas Muslim seperti di Bali, kita hadir untuk menyuarakan bahwa wakaf produktif bisa memberikan manfaat bagi seluruh umat beragama tanpa batasan apa pun. Ini adalah gerakan yang harus kita perjuangkan bersama,” ujar Agus.
Ia juga menambahkan bahwa sejarah telah mencatat betapa besarnya peran wakaf dalam pembangunan. Bahkan di Palestina, lebih dari 40 persen tanah merupakan tanah wakaf. Hal ini menunjukkan bahwa jika dikelola dengan baik, wakaf memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Inspirasi bagi Pengembangan Wakaf di Indonesia
Kehadiran Klinik Wakaf diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain, khususnya BMT di seluruh Indonesia, untuk mengembangkan inisiatif serupa. Dengan demikian, wakaf produktif dapat menjadi solusi strategis dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi.
Soft launching ini tidak hanya menandai dimulainya operasional Klinik Wakaf, tetapi juga memperkuat sinergi antarlembaga dalam mendorong pengelolaan wakaf yang profesional, transparan, dan berkelanjutan. Harapannya, langkah ini menjadi model bagi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan wakaf produktif demi kemaslahatan umat secara luas.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.